Bandarlampung – Ketua Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Lampung Yanuar Irawan mengatakan bahwa perlu dilakukan upaya peningkatan kompetensi guru guna meningkatkan kualitas pendidikan di Provinsi Lampung.
“Hasil tes akademik siswa sekolah menengah pertama (SMP) menuju jenjang sekolah menengah atas (SMA) di Provinsi Lampung sangat memprihatinkan. Hal ini terjadi karena selama ini kita hanya mengejar kuantitas dalam pendidikan belum bicara tentang kualitas,” ujar Yanuar Irawan di Bandarlampung, Sabtu.
Ia mengatakan dengan adanya tes kemampuan akademik yang dilakukan beberapa waktu lalu, dapat menjadi tolok ukur evaluasi kualitas pendidikan di Lampung yang jauh dari standar.
“Oleh karena itu kita tidak boleh hanya sekedar menuntut, tapi juga harus berusaha agar guru-guru bisa ditingkatkan lagi kompetensinya. Dan kami berharap ini tidak dilakukan seperti selama ini, yang hanya menjadi formalitas dengan tujuan menaikkan tunjangan serta sebagai syarat administrasi, tapi kami ingin ini dilaksanakan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Lampung,” katanya.
Dia menjelaskan peningkatan kualitas guru tersebut sejalan dengan tujuan Gubernur Lampung yang berfokus pada program peningkatan sumber daya manusia.
“Kita patut bersyukur sebab tidak banyak kepala daerah yang mengambil program tidak populer seperti peningkatan sumber daya manusia yang dampaknya lama baru terlihat bisa 4-5 tahun, tapi Gubernur Lampung peduli akan hal tersebut. Ini yang kami terus dorong untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia salah satunya guru agar ke depan bisa diperbaiki bertahap sektor pendidikan di Lampung,” ucap dia.
Ia menjelaskan selain meningkatkan kualitas guru untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Lampung, perlu juga adanya keleluasaan bagi guru menerapkan pola pembelajaran yang disiplin.
“Permasalahan sekarang guru saat mau keras dan disiplin ada protes dari wali murid. Pada akhirnya guru tidak berani lagi mau mendisiplinkan anak secara keras karena nanti dilaporkan ke pihak berwajib, akhirnya siswa tidak fokus belajar ini perlu ada solusinya juga,” tambahnya.
Menurut dia, dengan banyak variabel yang mempengaruhi kualitas peserta didik, maka pihaknya akan membahasnya dengan dinas terkait agar dapat dilakukan kegiatan peningkatan kualitas bagi guru.
“Ini akan dibahas dengan dinas pendidikan agar bisa meningkatkan kualitas pendidikan di Lampung. Sebab saat ini terlihat sekali kualitas siswa kita terutama saat bersaing masuk perguruan tinggi banyak yang tidak lolos,” ujar dia.
Sebelumnya berdasarkan data Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Lampung dari total 3.863 peserta tes kemampuan akademik (TKA) yang dilaksanakan oleh siswa sekolah menengah pertama (SMP) untuk naik ke jenjang sekolah menengah atas (SMA) hanya 10,34 persen yang mendapatkan skor di atas 50, dan 89,66 persen siswa memperoleh nilai di bawah ambang batas.