BANDAR LAMPUNG – Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Laskar Lampung Kota Bandar Lampung soroti kelangkaan BBM Non Subsidi jenis Pertamina Dex dan Dexlite di Wilayah Provinsi Lampung khusus nya di Kota Bandar Lampung.
Hal tersebut diungkapkan Ketua DPC Laskar Lampung Kota Bandar Lampung Desta Yudha, S.H, M.Si merangkum berdasarkan hasil pantauan Tim Investigasi DPC Laskar Lampung Kota Bandar Lampung, Senin (08/12).
Berdasarkan keterangan salah seorang pegawai SPBU, menerangkan bahwa sudah 15 hari mengalami kekosongan dan akan masuk pada tanggal 15 Desember mendatang.
“Kemarin yang langka BBM jenis solar, sekarang ditambah lagi Pertamina Dex dan Dexlite juga kosong. Sebenarnya ini gimana lah berbanding terbalik dengan keterangan yang di sampaikan oleh pihak Pertamina bahwa pasokan BBM di wilayah sumatera Aman, atau jangan-jangan Pertamina ini lagi melakukan kebohongan publik atau seperti apa,” kata Destra dengan nada tinggi.
Gak gak, begini bos, sambung Destra, ada apa sebenarnya dengan pihak Pertamina ini, apakah ada tujuan tertentu atau ada yang memonopoli. “Ini kami menduga ada semacam permainan seperti nya yang sedang di orkestra oleh oknum-oknum dilingkaran Pertamina ini, kami tegas akan mengawasi dan melakukan penelusuran lebih lanjut, jangan main-main Pertamina ya, kami tidak akan diam,” ujar Ketua Laskar Lampung Kota Bandar itu dengan ekspresi marah.
Ketua Laskar Lampung Kota Bandar Lampung itu mendesak pihak Pertamina untuk serius menangani kelangkaan BBM Non Subsidi ini, jangan hanya menerima keluhan tapi tidak ada langkah nyata nya.
“Jangan terkesan membohongi publik, catat ya, kami Laskar Lampung Kota Bandar Lampung mendesak Pertamina untuk segera sikapi kelangkaan BBM Non Subsidi ini, kami akan pantau terus, saya akan turunkan Tim khusus, ingat tidak seharusnya BBM itu langka, kami jadi menduga ada permainan dalam persoalan ini,” tegasnya.
Terakhir, Destra menegaskan bahwa, jika kelangkaan BBM Non Subsidi ini tak kunjung selesai, pihaknya akan menyurati Kementrian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk mengevaluasi kinerja Dewan Komisaris, dan Direksi PT. Pertamina.
“Fungsi pengawasan di PT. Pertamina nampaknya mandek, kalau tidak kunjung selesai urusan kelangkaan ini, kami akan desak Kementrian BUMN, ESDM dan Komisi XI DPR RI tuntaskan segera persoalan ini, dan dialami dugaan monopoli nya,” Pungkasnya.













